Memahami Perbedaan Kepulauan Riau dan Riau
Memahami
Perbedaan Kepulauan Riau dan Riau
sumber: http://keprikita.blogspot.co.id/2015/04/memahami-perbedaan-kepulauan-riau-dan.html
Tulisan kali ini akan membahas perbedaan antara
provinsi Kepulauan Riau dan Riau. Tulisan ini untuk mempermudah para pemerhati
sejarah yang ingin ataupun sedang mempelajari sejarah Kerajaan Riau.
Dikarenakan besarnya peran Kerajaan Riau dalam pergulatan politik sejarah di
bumi Nusantara ini maka saya menguraikan beberapa perbedaan antara Kepulauan
Riau dan Riau. Contoh sederhana betapa besarnya pengaruh kerajaan Riau adalah
melalui Bahasa, dimana bahasa Melayu berkembang dengan pesat pada era
Kemaharajaan Melaka, Kerajaan Johor-Riau hingga Kerajaan Riau itu berdiri
sendiri. Kini bahasa Riau itu telah menjadi pondasi ataupun Lingua Franka bagi
bahasa Indonesia ataupun Bahasa Malaysia, Brunei Darrussalam dan Singapura.
Ibukota
-
Ibukota
Kepulauan Riau adalah Tanjungpinang
-
Ibukota
Riau adalah Pekanbaru
Budaya
Budaya yang paling dominan di Kepulauan Riau
adalah Budaya Melayu ini dapat dibuktikan dengan menelisik perjalanan sejarah
Kerajaan Melayu yang selalu berhubungan dengan kawasan Pulau Bintan, Pulau
Penyengat dan Daik Lingga
Sedangkan di Riau terdapat dua kaum penduduk
asli yaitu Melayu dan Ocu beserta jumlah penduduk Minangkabau dalam jumlah yang
sangat signifikan.
Bahasa
Bahasa yang paling dominan di Kepulauan Riau
adalah bahasa Melayu yang dituturkan diseluruh Kepulauan Riau dengan logat per
masing-masing daerah yang khas, disertai juga dengan bahasa Indonesia yang
digunakan dibeberapa tempat dan bahasa resmi.
Sedangkan bahasa yang paling dominan di Riau
adalah ketiga-tiga bahasa yaitu Melayu, Ocu dan Minang. Dimana untuk di ibukota
Riau (Pekanbaru) bahasa pergaulan disana adalah bahasa Minangkabau yang
dipadukan dengan bahasa Indonesia. Beberapa daerah yang berada di pesisir
seperti Bengkalis dan Selatpanjang umumnya menggunakan bahasa Melayu sedangkan
di kabupaten Kampar dan Kuansing lebih dominan menggunakan Bahasa Ocu.
Sejarah
Di Kepulauan Riau terdapat Pulau Penyengat,
Bintan dan Daik yang ketiganya adalah ibukota Kerajaan Melayu (baik itu
Kerajaan Johor-Riau dan juga Kerajaan Riau). Terjadi ambigu dalam penyebutan
nama Riau jika kita mempelajari sejarah lalu disesuaikan dengan era kekinian.
Karena nama Riau itu pada nyatanya lebih jelas merujuk pada kawasan Sungai
Carang ataupun Pulau Bintan itu sendiri (Kepulauan Riau).
Sedangkan Riau sekarang yang beribukota di
Pekanbaru memiliki sejarah yang berseberangan dengan Kerajaan Riau pada era
dahulu. Di Riau daratan yang dikenal sekarang, dahulunya ada sebuah Kerajaan
yaitu Kerajaan Siak yang secara politik merupakan sebuah kawasan Kemaharajaan
Melaka-Kerajaan Johor- Kerajaan Johor Riau namun akhirnya Kerajaan Siak ini
melakukan pergerakan besar dengan membonceng tentara Minangkabau untuk
menyerang Johor dan Riau. Pada awalnya pemimpin serangan yaitu Raja Kecik
berhasil menguasai Kerajaan Johor-Riau hingga pada akhirnya beliau harus
berundur kembali ke Siak dan mendirikan Kerajaan Siak yang berdiri sendiri dan
bebas dari pengaruh Johor-Riau.
Dengan latar belakang sejarah perbedaan sudut
pandang siapa yang pantas menjadi pemimpin Kerajaan Melayu pada masa lampau,
ini menyebabkan keakraban Riau dengan budaya Minangkabau sedangkan Kepulauan
Riau memiliki kedekatan darah dengan Bugis. Karena pada saat peperangan antara
Kerajaan Siak (kini provinsi Riau) dengan Kerajaan Johor-Riau (kini negeri
Johor & Provinsi Kepulauan Riau). Kerajaan Siak bersekutu dengan
Minangkabau sedangkan Kerajaan Johor-Riau bersekutu dengan Bugis.
Jadi
bagi anda yang sedang mempelajari sejarah Kerajaan Melayu ataupun Budaya Melayu
jangan sampai salah menafsirkan arti kata “Riau”. Dulunya Riau itu ialah
Kepulauan Riau, sedangkan sekarang Riau itu adalah sebuah Provinsi yang
beribukota Pekanbaru.
Fakta
unik
Sampai kehari ini biarpun secara administrative
sudah jelas perbedaan antara Kepulauan Riau dan Riau. Namun masyarakat
Kepulauan Riau terutama yang berada di Kampung-kampung masih lebih nyaman menyebut
kampung halaman mereka dengan nama Riau saat berada ditanah rantauan ataupun
pada saat mengadakan pentas Budaya “inilah budaya Riau”. Hal ini malah semakin
membuktikan bahwa jiwa Riau itu sebenarnya ada di Kepulauan Riau hingga kehari
ini.
- Saat orang Kepulauan Riau berada dirantauan dan menyebutkan kampung halamannya "Kepri", sebagian besar penduduk Indonesia agak kurang familiar mendengar nama Kepri itu. Pada Saat mennyebut dengan jelas "Kepulauan Riau" barulah mereka akan berujar "owh... Riau?". Secara tak langsung ini menyebabkan masyarakat Kepulauan Riau yang ada di perantauan berada dalam dilema. Kebanyakannya hanya merespon kalimat tersebut dengan tersenyum lalu berguman "Kami memang orang Riau yang sebenarnya, tetapi kini nama Riau itu telah diangkut di Sumatera Timur yang beribukota Pekanbaru, Kami orang Riau yang sebenarnya namun sekarang kami lebih dikenal dengan nama Kepulauan Riau (Kepri)"
Tulisan ini bertujuan untuk menegaskan bahwa
Pahlawan Nasional Bahasa Indonesia yaitu Raja Ali Haji dengan karangannya
Gurindam 12 itu berasal dari Riau (kini Kepulauan Riau) bukan berasal dari Siak
(Kini Riau).
Dan bahasa Indonesia itu berasal dari bahasa
Riau yang Kini lebih dikenal dengan nama Kepulauan Riau bukan Riau sekarang
yang beribukota Pekanbaru.sumber: http://keprikita.blogspot.co.id/2015/04/memahami-perbedaan-kepulauan-riau-dan.html
Komentar
Posting Komentar